Harga Tiket: Rp 15.000, Jam Operasional: 24 Jam, Alamat: Jl. Penglipuran, Kubu, Kec. Bangli, Kab. Bangli, Bali; Map: Cek Lokasi |
Berbicara soal pariwisata, Indonesia termasuk negara yang maju dalam bidang tersebut. Hal ini dikarenakan Indonesia memiliki banyak sekali tempat wisata menarik yang worth it untuk dikunjungi. Tidak heran jika Indonesia menjadi salah satu destinasi wisata favorit wisatawan mancanegara untuk berlibur. Hutan Bambu Penglipuran adalah destinasi wisata di Bali.
Tidak melulu berwisata ke pantai saja ketika sedang berlibur ke Pulau Bali. Namun, wisatawan juga bisa mencoba mengunjungi tempat wisata yang menyuguhkan pemandangan pohon-pohon bambu ini. Bahkan, hutan tersebut bukan hanya sekedar hutan biasa, namun juga mempunyai cerita sejarah dan mitos yang beredar di masyarakat setempat.
Sebagian besar wisatawan mungkin sudah tidak asing dengan nama Desa Penglipuran yang ada di Bali. Desa tersebut kerap masuk ke dalam salah satu itinerary wisata dalam kegiatan tour wisatawan ketika berkunjung ke Bali. Bagi yang penasaran dengan panorama hutan bambu, bisa mencoba datang ke tempat wisata ini.
Daya Tarik yang Dimiliki Hutan Bambu Penglipuran
1. Tempat Wisata yang Nyaman dan Bersih
Beragam tempat wisata di Bali benar-benar terjaga baik karena konon hutan wisata ini adalah salah satu warisan dari para leluhur sehingga harus selalu dijaga kelestariannya. Luas wilayah desa Penglipuran sekitar 112 hektar, sementara luas Hutan Bambu ini adalah kurang lebih 45 hektar.
bambu yang dipotong haruslah bambu yang sudah dewasa atau yang memang sudah siap ditebang. Desa Penglipuran memang merupakan desa dengan beberapa aturan khusus dan unik yang bersifat mengikat terhadap semua masyarakat. Misalnya saja setiap rumah adat harus ada bahan bambu yang diambil dari hutan tersebut.
2. Mempunyai Spot Foto yang Menarik
Hutan Bambu Penglipuran termasuk salah satu tempat wisata yang mendapatkan perhatian khusus dari masyarakat dan pemerintah setempat. Sejak awal mula pemerintahan, Desa Penglipuran merupakan desa yang dikembangkan menjadi desa adat dan termasuk destinasi wisata menarik bagi siapa saja yang berkunjung ke Bali.
Hutan bambu yang terdapat di desa wisata ini merupakan salah satu tempat wisata yang menjadi fokus pemerintah daerah setempat. Hutan tersebut dipecah untuk dijadikan akses jalan lalu dibangun dan kemudian diperbaiki hingga menjadi indah.
Tanaman bambunya dikembangkan dan dipelihara secara turun temurun. Jalanan dipenuhi dengan daun bambu yang kering. Akan tetapi, pihak pengelola wisata membersihkannya daun-daun berserakan setiap waktu sehingga tetap terlihat bersih.
Jalan yang ada di tengah Hutan Bambu ini merupakan jalan penghubung antara Desa Penglipuran dan desa lain yang ada di sekitarnya. Ada banyak spot-spot foto di kawasan hutan sehingga menjadi daya tarik tersendiri di mata wisatawan terutama pecinta fotografi.
3. Bambu yang Sakral
Bali terkenal dengan banyak tempat wisata yang sakral, salah satunya adalah hutan berisikan pohon-pohon bambu ini. Tidak hanya bambu biasa, namun bambu yang ada di hutan tersebut memiliki nilai sakral bagi masyarakat desa setempat. Hal ini dikarenakan bambu -bambu di dalam hutan merupakan warisan dari abad ke-13.
Para leluhurlah yang menanam pohon-pohon bambu di hutan wisata ini sehingga menjadi peninggalan secara turun-temurun untuk masyarakat Desa Penglipuran. Oleh sebab itu, penebangan pohon tidak boleh dilakukan dengan sembarangan tanpa mengikuti aturan yang berlaku disana.
Hari penebangan bambunya pun harus di hari tertentu. Selain itu, proses penebangan tidak boleh asal, harus melalui aturan sistem tebang yang tepat. Contoh adat istiadat yang dipegang erat masyarakat Bali ini menjadi bukti bahwa masyarakat Bali memegang teguh landasan hidup Tri Hitakarana.
Landasan hidup ini mengajarkan masyarakat Bali mengenai cara untuk menjaga agar lingkungan dan manusia selalu harmonis. Hutan Bambu Penglipuran tersebut adalah contoh bukti dari keharmonisan antara keduanya. Sehingga pohon-pohon bambu disana benar-benar dilindungi dengan suatu peraturan tertentu.
Alamat dan Rute Menuju Lokasi
Lokasi Desa Penglipuran berada di Pulau Bali, tepatnya Kabupaten Bangli. Sementara itu, hutan bambu terletak di kawasan Desa paling atas. Wisatawan bisa menengok sedikit ke arah timur dan selatan ketika sudah sampai di depan pura. Disana terdapat petunjuk lokasi yang bertuliskan “Bamboo Forest 50 m”.
Hutan yang berfungsi sebagai titik perbatasan antara Penglipuran dengan desa lainnya ini bisa dilalui menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat. Titik perbatasannya kurang lebih 200 meter. Di bagian barat berbatasan dengan lokasi Desa Cekeng, di bagian utara berbatasan dengan Desa Kayang, bagian selatan berbatasan dengan Desa Cempaga.
Kemudian di bagian timur berbatasan dengan Desa Kubu. Wisatawan yang berangkat ke Hutan Bambu Penglipuran dari lokasi Kota Denpasar, perjalanan yang dibutuhkan adalah sekitar 1 jam. Supaya lebih mudah, wisatawan bisa menggunakan bantuan google maps ketika menuju ke hutan bambu warisan leluhur ini.
Harga Tiket Masuk Objek Wisata
Karena merupakan tempat wisata yang diperhatikan secara khusus oleh pemerintah setempat, maka terdapat biaya masuk untuk wisatawan atau masyarakat yang berkunjung. Harga tiket masuk untuk anak-anak adalah Rp 10.000, sedangkan harga tiket masuk untuk orang dewasa adalah Rp 15.000. HTM untuk wisatawan domestik dan mancanegara berbeda.
Untuk wisatawan mancanegara yang sudah dewasa dikenakan biaya Rp 30.000 untuk tiket masuknya. Sedangkan untuk wisatawan mancanegara yang masih anak-anak dikenakan biaya Rp 25.000 untuk tiket masuk. Wisatawan yang menggunakan kendaraan pribadi saat ke tempat wisata tersebut akan dikenakan biaya parkir sebesar Rp 5.000.
Aktivitas yang Menarik Dilakukan
1. Hunting Foto Hutan Bambu Penglipuran
Berkunjung ke Hutan Bambu Penglipuran akan sangat disayangkan jika tidak melakukan kegiatan hunting foto. Ada banyak spot yang bisa digunakan sebagai background berfoto, salah satunya adalah pepohonan bambu yang melengkung di atas jalanan sehingga ketika melewati jalan tersebut, tampak seperti melewati lorong.
2. Menikmati Suasana Hutan Bambu
Wisatawan merasa betah ketika berkunjung ke hutan bambu ini karena suasananya begitu tenang dan nyaman. Pepohonan bambu disana sangatlah rimbun sehingga membuat angin terasa sejuk karena hembusan anginnya sepoi-sepoi. Oleh karena itu, tempat wisata ini cocok untuk lokasi healing.
3. Jogging atau Bersepeda
Di kawasan Hutan Bambu Penglipuran terdapat jalanan setapak atau jalanan desa yang kerap digunakan untuk tempat melakukan kegiatan jogging pagi maupun sore. Selain jogging, wisatawan juga bisa bersepeda di jalanan tersebut di pagi hari atau sore hari.
Fasilitas yang Tersedia di Kawasan Wisata
Untuk fasilitasnya pun juga sudah memadai. Adapun fasilitas yang ada di hutan bambu antara lain tempat parkir, tempat sampah yang tertata rapi di pinggir jalan, dan toilet. Tempat parkirnya pun muat untuk memarkirkan banyak sepeda motor atau mobil.
Fasilitas lainnya adalah Hutan Bambu Penglipuran menyuguhkan suasana alam yang tenang dan nyaman. Pepohonan bambu yang ada di hutan tersebut di bagian atasnya melengkung sehingga seperti lorong yang menutupi atas jalanan.
Warung makan juga tersedia di kawasan hutan bambu. Disana terdapat menu-menu makanan dan minuman yang beragam Bagi wisatawan yang ingin mencicipi makanan khas Bali bisa mampir ke warung makan tersebut.
Hutan Bambu Penglipuran adalah salah satu destinasi wisata yang recommended di kawasan Bangli. Wisatawan yang ingin berkunjung ke tempat wisata alam selain pantai, bisa mencoba datang ke tempat wisata ini.