Desa Wisata Tembi terkenal dengan kekayaan alamnya, warisan sejarah, dan budaya yang dimilikinya sangat cocok dijadikan tujuan wisata di Bantul. Lokasinya yang dekat dengan pusat kota Jogja semakin menambah kesan menarik dari destinasi ini.
Harga Tiket: Rp 20.000, Jam Operasional: 24 Jam, Alamat: Timbulharjo, Kec. Sewon, Kab. Bantul, DI Yogyakarta; Map: Cek Lokasi |
Pesona alam Indonesia seolah mampu menyihir wisatawan domestik maupun mancanegara yang datang berkunjung. Alamnya begitu luas mulai dari gunung, bukit, hutan, taman, dan lain sebagainya.
Salah satu wilayah di Indonesia yang menyimpan beragam tempat wisata dengan konsep menarik adalah Yogyakarta. Di wilayah tersebut, terdapat Desa Wisata Tembi.
Yogyakarta sendiri memang dikenal memiliki banyak sekali tempat wisata bernuansa alam yang tidak membosankan. Desa wisata ini pun menyuguhkan panorama alam berupa persawahan, sungai dan pepohonan yang hijau sehingga kesan pedesaannya sangat terasa di tempat wisata di Bantul ini. Kondisi alam disana benar-benar bisa membuat pikiran menjadi refresh.
Di Yogyakarta ada beberapa desa wisata yang menyajikan pemandangan alam berbeda satu sama lain. Setiap desa wisata mempunyai daya tarik tersendiri sehingga karakteristik antara satu desa wisata dengan desa wisata lainnya berbeda-beda. Wisatawan yang ingin merefresh pikiran bisa datang ke desa wisata ini.
Daya Tarik yang Dimiliki Desa Wisata Tembi
Memiliki Sejarah Menarik
Desa wisata Tembi yang ada di kawasan Bantul ini mempunyai sejarah tersendiri yang berbeda dengan desa wisata lainnya. Dalam sejarahnya, Ki Ageng Pemanahan telah berhasil mengalahkan musuh dari Kesultanan Pajang yang bernama Arya Penangsang di abad ke-16. Hadiah keberhasilan Ki Ageng Pemanahan adalah Alas Mentaok.
Di tahun 1577 silam, Alas Mentaok diubah menjadi kawasan Kotagede. Akan tetapi, Ki Ageng Pemanahan wafat di tahun 1584 yang kemudian menyebabkan Kotagede menjadi kehilangan pendirinya. Peran Ki Ageng Pemanahan lalu dilanjutkan oleh Penambahan Senapati dan beliau mengembangkan kawasan Kotagede.
Alasan dititipkan di Tembi adalah agar terhindar dari hal-hal negatif. Disana anak-anak raja dilatih oleh Nyai dan Kyai Tembini supaya menjadi anak yang berbudi, peka, dan bermatabat. Di tahun 1997, tempat tersebut dijadikan Desa Wisata. Di tengah desa terdapat Pohon Preh Besar yang merupakan makan Nyai dan Kyai Tembini.
Menyajikan Beberapa Paket Wisata
Desa wisata ini diresmikan di tanggal 31 Agustus 2007 oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai kawasan kampung yang menyuguhkan kerajinan GMT. GMT sendiri adalah kependekan dari Gabusan, Manding, dan Tembi. Ada beberapa paket wisata yang bisa diikuti wisatawan ketika berkunjung ke desa wisata tersebut.
Salah satu paket wisata yang bisa diikuti oleh wisatawan ketika berkunjung ke desa wisata ini yang berkaitan dengan kerajinan antara lain membuat kerajinan berupa tempat pensil, membatik topeng atau kain, mewarnai atau membuat tembikar, membuat tepe kedelai, hingga paket kesenian angklung atau gejok lesung.
Selain itu, ada paket kegiatan kuliner dimana wisatawan diajak melakukan olahan bahan-bahan makanan seperti membuat sagon dan membuat pisang goreng. Masyarakat Desa Wisata Tembi lah yang akan membantu wisatawan melakukan kegiatan ini. Disana wisatawan akan belajar mengolah makanan tradisional.
Terdapat juga paket wisata outbond seperti mencoba berjalan menggunakan bakiak, menangkap belut, tarik tambang di sawah berlumpur, menangkap bebek di sawah berlumpur, dan membajak sawah. Wisatawan juga bisa memilih paket wisata berkeliling desa dengan menggunakan delman, bisa juga menggunakan sepeda ontel.
Mempunyai Rumah Budaya
Di desa wisata ini juga terdapat museum rumah budaya atau dikenal dengan Tembi rumah budaya yang merupaka tempat penyimpanan dokumentasi.
Selain itu, tempat ini juga menyimpan informasi mengenai budaya dan sejarah Jawa. Sesuai namanya, di dalam rumah budaya tersebut terdapat koleksi benda terkait budaya yang beragam.
Adapun beberapa koleksi yang ada di Desa Wisata Tembi antara lain batik, peralatan seni gamelan, bajak, tombak, keris, dandang, hingga tungku yang merupakan peralatan tradisional khas Jawa. Selain itu, terdapat juga poster kuno, dokumentasi foto-foto jaman dulu, sepeda motor kuno hingga sepeda onthel.
Menariknya lagi, rumah budaya tersebut dilengkapi dengan perpustakaan yang mempunyai naskah sejumlah 5000 buah. Di rumah budaya ini juga kerap digunakan untuk menyelenggarakan beragam kegiatan seni budaya antara lain pentas musik, teater dan tari, pertunjukan seni tradisional, pameran seni rupa, dan baca puisi.
Alamat dan Rute Menuju Lokasi
Untuk menuju ke tempat wisata bernuansa budaya ini, wisatawan bisa menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat. Lokasinya ada di Kabupaten Bantul, Yogyakarta tepatnya Kecamatan Sewon.
Desa Wisata Tembi letaknya tidak begitu jauh dari pusat kota, ada di Desa Timbulharjo, Dusun Tembi, tepatnya Jalan Parangtritis KM 8,5.
Jarak dengan Tugu Yogyakarta kurang lebih 11-12 kilometer atau dari Malioboro 0 KM Yogyakarta kurang lebih 9 kilometer. Untuk rutenya bisa melalui Malioboro atau Yogyakarta mengikuti google maps. Kendaraan bisa diarahkan menuju ke selatan melalui Jalan Parangtriris. Kurang lebih 20 menitan, wisatawan akan sampai di lokasi.
Harga Tiket Masuk dan Jam Operasional
Untuk menikmati keindahan dan keunikan Desa Wisata Tembi, harga tiket masuknya adalah antara Rp 20.000 hingga Rp 50.000 tergantung jenis paket wisata yang dipilih wisatawan. Kemudian untuk biaya parkir mobil adalah Rp 5.000 dan parkir motor Rp 3.000.
Tempat wisata ini dibuka selama 24 jam. Untuk paket wisatanya ada biaya tersendiri mulai dari Rp 20.000 sampai dengan Rp 250.000.
Aktivitas yang Menarik Dilakukan
1. Menginap di Homestay
Desa Wisata Tembi mempunyai beberapa homestay untuk wisatawan yang menyuguhkan suasana pedesaan. Bentuk homestay yang ada disana berbentuk limasan dan joglo yang merupakan rumah adat khas di Jawa. Dari homestay tersebut wisatawan akan menyaksikan petani yang sedang membajak sawah atau kegiatan lain.
Udaranya sangat sejuk dan segar baik ketika siang hari atau malam hari. Wisatawan bisa mendengarkan suara burung kuntul maupun blekok. Saat malam hari pun, wisatawan bisa mendengarkan suara kodok dan jangkrik khas pedesaan.
2. Berwisata Kuliner di Desa Wisata Tembi
Di desa wisata ini juga wisatawan bisa menyicipi kuliner khas pedesaan yang jarang ditemukan di daerah lainnya. Ada beberapa menu makanan khas Bantul yang bisa dicoba di Desa Wisata Tembi dengan penyajian yang sederhana seperti gedang klutuk, sagon, bebek tembi, sayur lodeh, dan lain sebagainya.
Selain makanan tradisional, wisatawan juga bisa mencicipi menu minuman khas Bantul seperti jamu tradisional dan wedang rempah. Menikmati sajian kuliner lokal di rumah makan dengan suasana pedesaan tentu menjadi kenikmatan tersendiri bagi wisatawan yang lebih sering berada di lingkungan perkotaan.
3. Hunting Foto
Suasana pedesaan yang didominasi dengan persawahan hijau, sungai, dan beberapa homestay yang berbentuk joglo atau limasan. Sehingga sangat disayangkan jika wisatawan tidak membawa kamera atau smartphone untuk mengabadikan momen berfoto di Desa Wisata Tembi.
Fasilitas yang Tersedia di Kawasan Wisata
Untuk fasilitasnya sendiri terdapat tempat parkir yang luas untuk kendaraan roda dua dan roda empat. Selain itu, tersedia juga jalanan setapak dari bambu dengan gazebo yang terletak di ujung jalanan setapak Desa Tembi.
Disana wisatawan bisa memilih paket wisata seperti wisata kuliner, wisata outbond, wisata keliling desa menggunakan delman atau sepeda onthel, maupun wisata budaya. Sehingga ada banyak kegiatan yang bisa dilakukan disana.
Tersedia juga mushola untuk umat muslim beribadah, rumah makan yang menyajikan makanan dan minuman tradisional khas Bantul, gazebo untuk tempat duduk-duduk menikmati suasana, dan ragam wahana yang menarik.
Desa Wisata Tembi menjadi salah satu tempat wisata menarik untuk dikunjungi ketika wisatawan berlibur di kawasan Bantul. Selain mengunjungi pantai-pantai berpasir hitam, wisatawan bisa datang ke desa wisata ini.