Panggung Krapyak, sebuah bangunan bersejarah di Jogja dengan desain arsitektur unik, tidak hanya memukau melainkan juga mengandung makna kejawen yang dalam, memperkaya pengalaman wisata dengan keindahan dan kearifan budaya yang tersirat dalam namanya.
Harga Tiket: Gratis, Jam Operasional: 24 Jam, Alamat: Panggungharjo, Kec. Sewon, Kab. Bantul, DI Yogyakarta; Map: Cek Lokasi |
Indonesia merupakan negara yang kaya akan tempat wisata dengan beragam konsep mulai dari wisata sejarah, wisata alam, sampai dengan wisata kekinian yang banyak disukai oleh anak muda. Salah satu wilayah yang dikenal dengan segudang tempat wisata menarik adalah Bantul. Panggung Krapyak adalah salah satu tempat wisata yang ada di wilayah tersebut.
Meski dinamakan Panggung, namun dalam kenyataannya sebenarnya tempat ini bukanlah panggung yang digunakan untuk bernyanyi, menari atau kegiatan perpanggungan lainnya. Yogyakarta sendiri dipimpin oleh seorang Raja, sehingga ada banyak sekali tempat-tempat wisata yang menyimpan cerita sejarah dengan daya tariknya masing-masing.
Melakukan perjalanan wisata ke Yogyakarta menjadi kegiatan favorit banyak wisatawan baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Sehingga tidak heran jika di Yogyakarta sering ditemukan wajah-wajah wisatawan mancanegara di setiap sudut Yogyakarta terutama di tempat-tempat wisata yang mengandung unsur sejarah.
Daya Tarik yang Dimiliki Panggung Krapyak
1. Mempunyai Bentuk Bangunan yang Unik
Bentuk bangunan panggung tersebut menyerupai kotak setinggi 10 m dengan luas 17,6 m x 15 m. Arsitektur bangunannya pun juga terbilang unik. Di setiap sisi bangunan terdapat satu pintu dan dua jendela yang ditutup pagar besi namun tidak rapat. Oleh karena itu, bagian dalam bangunan tampak dari luar.
Di bagian bawah jendela dan pintu bangunan Panggung Krapyak berbentuk persegi namun di bagian atasnya bentuknya melengkung. Jika diamati, bentuknya mirip dengan rancangan jendela dan pintu masjid. Bangunan panggung memiliki dua lantai dimana lantai atasnya berupa ruangan terbuka berukuran cukup luas.
Ruangan tersebut dibatasi oleh pagar yang memiliki ketinggian sedang. Para peneliti dan juga penduduk yang tinggal di sekitaran tempat wisata ini berasumsi bahwa di abad ke-18 Masehi, bangunan tersebut dikelilingi pagar bertembok. Sementara itu sisa-sisa dari struktur tembok terletak di bagian barat dan selatan bangunan.
Akan tetapi, struktur itu tidak terlihat lagi karena kini tertutup oleh rumah warga dan warung-warung. Di samping struktur tembok, ditemukan juga sisa-sisa kolam dan sumur yang masih terasosiasi dengan bangunan bersejarah tersebut. Karena bentuk bangunan yang unik inilah wisatawan tertarik untuk mengunjunginya.
2. Memiliki Sejarah yang Menarik
Panggung Krapyak merupakan bangunan bersejarah dimana Sri Sultan Hamengkubuwana I lah yang membangunnya pada sekitar tahun 1760. Di jaman dahulu panggung ini difungsikan untuk pos berburu dan juga tempat pertahanan dari datangnya binatang buas.
Hal ini dikarenakan Krapyak merupakan hutan lebat yang di dalamnya hidup beragam jenis hewan liar, salah satunya adalah rusa yang bahasa jawanya adalah menjangan. Itulah mengapa tempat ini juga disebut dengan ‘Kandang Menjangan’. Dahulu wilayah ini digunakan untuk tempat Raja-Raja Mataram berburu hewan liar.
Lokasinya berada di Garis Imajiner Yogyakarta yang menghubungkan Tugu Yogyakarta, Pantai Parangtritis, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Gunung Merapi dan tempat ini. Poros antara panggung tersebut sampai dengan keraton menggambarkan sebuah perjalanan yang dilalui manusia sejak lahir sampai dewasa.
Wilayah yang ada di sekitar Panggung Krapyak sebagai lambang dari kehidupan manusia ketika masih di dalam kandungan yang ditandai oleh keberadaan Kampung Mijen. Kampung tersebut terletak di utara panggung dan menjadi lambang dari benih manusia. Panggung ini termasuk bangunan penting untuk Keraton Yogyakarta.
3. Makna Nama Tempat Wisata Sangat Kejawen
Dalam sejarahnya, tempat wisata ini adalah bagian awal yang terdiri dari susunan sumbu yang memiliki cerita filosofis tersendiri yakni Keraton Yogyakarta, tempat wisata ini, dan Tugu Pal Putih. Ketiga susunan tersebut menggambarkan sebuah “Sangan Paraning Dumadi”.
Makna kata-katanya adalah dari mana asal manusia dan ke mana manusia akan kembali. Dari makna tersebut, cocok dengan konteks mikrokosmos atau Jagad cilik. Arti kata Krapyak sendiri yaitu tempat dimana para roh suci yang diperkenankan oleh Allah dihembuskan ke raga bayi yang ada di rahim ibu.
Artian tersebut berdasarkan kepercayaan para masyarakat Jawa, terkhusus yang berasal dari Keraton Yogyakarta. Oleh karena itu, secara simbolis tempat wisata ini adalah gambaran dari ‘yoni’. Awal proses dari kelahiran manusia adalah lambang dari benih atau wiji dan tugu pal putih di Yogyakarta yang berada di utara Keraton Yogya.
Panggung Krapyak yang lokasinya berada kurang lebih 2 km di sebelah selatan Keraton Yogyakarta ini memiliki bentuk yang unik seperti kastil. Tingginya sekitar 10 m. Berada di Kampung Mijen sebelah tenggara dan dulunya digunakan Sultan untuk panggung ketika melihat ketangkasan prajurit-prajuritnya dalam berburu menjangan.
Alamat dan Rute Menuju Lokasi
Lokasi tempat wisata Panggung Krapyak berada di sekitar 2 kilometer jika diukur dari alun-alun selatan dan 2 kilometer dari sebelah selatan Kraton Yogyakarta. Di sekitarnya terdapat Jalan Tirtodipuran, Jalan Mangkuyudan, dan Jalan Jogokaryan. Bangunan panggung bersejarah ini usianya sudah hampir 250 tahun dimana dulunya dikenal sebagai Hutan Krapyak.
Wisatawan bisa mengunjungi lokasi wafatnya putra Panembahan Senopati serta tempat para raja Kasultanan Yogyakarta berburu menjangan ini menggunakan transportasi kendaraan roda dua atau roda empat. Waktu terbaik untuk berkunjung kesana adalah ketika masih terang, yakni antara pagi hari sampai dengan sore hari.
Rute yang bisa dilalui adalah dari Plengkung Gading menuju ke arah selatan dengan menyusuri Jl. DI. Panjaitan. Bangunan ni berada di perempatan jalan bagian tengah di komplek Ponpes Krapyak sebelah selatan. Karena lokasinya di tengah jalan raya, maka wisatawan harus memperhatikan lalu lintas yang ada di sekitar lokasi saat sedang berkunjung.
Harga Tiket Masuk dan Jam Operasional
Panggung Krapyak bisa dikunjungi kapan saja, namun pagi hari sampai sore hari adalah waktu berkunjung yang direkomendasikan. Wisatawan tidak perlu mengeluarkan budget untuk membayar tiket masuk karena tempat wisata bersejarah ini tidak dikenakan tiket masuk sama sekali. Wisatawan juga bebas memarkirkan kendaraan di tempat yang kosong.
Namun, untuk keamanan dan kenyamanan bersama, biasanya ada tukang parkir yang bertugas menjaga kendaraan wisatawan yang diparkir. Sehingga wisatawan bisa membayar biaya parkir seikhlasnya, misalnya saja Rp 2.000 untuk sepeda motor dan Rp 5.000 untuk mobil.
Aktivitas yang Menarik Dilakukan
Memasuki Area Panggung Krapyak
Karena merupakan bangunan penting bagi orang-orang Keraton Yogyakarta, maka mengunjungi tempat wisata sejarah ini sama saja dengan mengunjungi bangunan yang penting di Yogyakarta. Menariknya, meski bangunan panggung pernah mengalami kerusakan di tahun 2006 karena terkena gempa, namun kini sudah direnovasi.
Pemugaran yang dilakukan karena kerusakan bangunan akibat gempa membuat setiap sisi di dalam bangunan menjadi terlihat lebih menarik. Bahkan, karena memiliki nilai sejarah yang tinggi karena mempertahankan peninggalan dari Kerajaan Mataram berkaitan dengan Keraton Yogyakarta, bangunan ini termasuk bagian world heritage.
Hunting foto
Kegiatan wajib yang dilakukan oleh wisatawan baik wisatawan domestik maupun mancanegara ketika berkunjung ke Panggung Krapyak adalah hunting foto. Bangunan panggung yang didominasi dengan cat putih bersih dengan satu pintu dan dua jendela di sisi kanan dan kiri yang bentuk bagian atasnya melengkung tampak menarik.
Karena uniknya bangunan panggung ini, tidak heran jika banyak wisatawan yang penasaran dan datang langsung ke lokasi. Tidak jarang juga masyarakat Yogyakarta yang menjadikan bangunan tersebut sebagai latar belakang berfoto untuk foto prewedding, foto katalog produk maupun foto-foto untuk pribadi.
Jalan Berkeliling Melihat Setiap Sudut Bangunan
Bangunan unik setinggi 10 meter dengan luas 17,6 x 15 meter ini membuat siapa saja yang berkunjung penasaran dibuatnya. Banyak wisatawan yang penasaran seperti apa bangunan tersebut secara keseluruhan. Sehingga mengelilingi panggung untuk melihat setiap sudut bangunan disana merupakan kegiatan yang menyenangkan.
Karena lokasinya ada di tengah jalan, maka wisatawan harus berhati-hati ketika sedang jalan berkeliling. Bentuknya benar-benar kotak dan tampak unik meskipun usia bangunannya sudah sangat tua. Panggung Krapyak menjadi salah satu bangunan yang recommended untuk dikunjungi karena merupakan salah satu peninggalan sejarah.
Fasilitas yang Tersedia di Kawasan Wisata
Karena hanya berupa bangunan bersejarah, bukan merupakan museum, maka fasilitas yang bisa didapatkan wisatawan adalah keunikan bangunan Panggung Krapyak itu sendiri. Wisatawan bisa memarkirkan kendaraan di sekitar lokasi yang kosong.
Jika wisatawan penasaran dengan bagaimana cerita sejarah bangunan tersebut, bisa membaca informasi singkat yang ada di papan informasi di dekat lokasi panggung. Terdapat papan informasi bertuliskan ‘Sangkar Paraning Dumadi’ di sekitar bangunan.
Di papan informasi tersebut, tertulis informasi singkat Panggung Krapyak dan informasi lainnya seputar beragam bangunan bersejarah yang ada di Yogyakarta. Ada beberapa simbol dengan nama masing-masing yang bisa dipelajari oleh wisatawan.
Wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta dan ingin menjelajah ke tempat-tempat bersejarah bisa mencoba datang ke Panggung Krapyak karena bangunan ini termasuk salah satu bangunan penting bagi Keraton Yogyakarta. Meski pernah mengalami kerusakan karena gempa di tahun 2006 yang lalu, kini bangunan ini sudah dipugar dan terlihat lebih bagus.