Blora memiliki beragam jenis oleh-oleh khas yang wajib untuk dibeli ketika Anda berkunjung. Buah tangan kekinian dan populer harus masuk dalam daftar untuk dibawah pulang.
Kota Blora akan selalu dilewati apabila Anda akan menuju ke Jawa Timur dari Jawa Tengah maupun sebaliknya. Wilayah ini tidak hanya memiliki objek wisata unggulan, melainkan juga terdapat beragam kue tradisional, jajanan pasar, makanan-makanan lain, dan minuman. Kota ini juga menjadi salah satu penghasil kayu jati yang memiliki kualitas tinggi di Jawa Tengah.
Rasanya belum lengkap jika Anda melakukan perjalanan berkeliling di Kota Blora apabila belum mencoba lezatnya sajian kuliner yang terdapat di tempat ini. Terdapat banyak pedagang di wilayah ini, mulai dari warung yang ada di tepian jalan, gerobak, maupun restoran.
Anda juga tidak boleh ketinggalan untuk membeli oleh-oleh khas ketika berkunjung ke Blora. Terdapat berbagai menu yang dapat menjadi pilihan. Terdapat beragam makanan ringan maupun berat yang bisa Anda dapatkan. Souvenir menarik pun juga banyak dijual di kawasan ini. Berikut ini beberapa pilihan buah tangan yang dapat dibawa saat pulang ke rumah.
1. Kue Gendu
Kue gendu merupakan salah satu kudapan khas Blora yang hampir mirip kukis, akan tetapi pada bagian dalam kue diisi dengan buah durian. Selai durian yang dijadikan isian kue ini merupakan durian produksi rumahan, di mana diproduksi dari 100% daging buah durian yang sudah masak sempurna di pohonnya langsung.
Durian sendiri menjadi salah satu primadona di Blora. Terdapat sekitar 50 hektar kebun durian di kota ini. Banyak masyarakat yang menyukai jenis durian saru, karena buahnya yang memiliki ukuran tak begitu besar namun rasanya sangat unik. Daging buahnya juga tebal sehingga rasa manis dari durian sangat terasa kuat, walaupun terdapat sedikit rasa pahit di dalamnya.
Bentuk kue ini mirip dengan ulat di pohon jati, sehingga juga memiliki julukan kue ulat. Kue ini termasuk kue kering, sehingga rasanya mirip dengan kue nastar yang cukup mengenyangkan. Harga yang dipatok untuk memasarkan produk ini di pasaran yaitu berkisar Rp 5.000 sampai Rp 15.000 setiap porsinya.
2. Manco
Jika berwisata ke Blora, maka kuliner yang satu ini wajib Anda bawa pulang untuk dijadikan oleh-oleh. Manco merupakan kue tradisional yang sangat mudah ditemui di pasar. Bahan utama pembuatan kue manco yakni beras ketan yang diolah dengan sedemikian rupa sehingga menjadi jajanan yang lezat.
Manco atau biasa dikenal dengan nama peli kipu ini memiliki cita rasa yang gurih dan enak. Harganya sangat terjangkau, berkisar antara Rp 8.000 sampai Rp 20.000 setiap bungkusnya.
Manco menjadi salah satu kudapan wajib pada acara hajatan di salah satu wilayah di Blora yaitu Kradenan. Bahan yang digunakan untuk membuat yaitu ketan dan wijen sebagai taburannya. Manco sangat cocok apabila dimakan bersama nasi kering goreng atau yang biasa disebut karuk.
3. Souvenir Barongan
Jika Anda berwisata ke Blora maka membawa souvenir berupa Barongan bisa jadi kenang-kenangan menarik. Barongan merupakan salah satu kesenian tradisional yang sering ditampilkan baik di Jawa Tengah maupun wilayah yang lain.
Di Blora, barongan bahkan juga dijadikan sebagai desain gantungan kunci. Ukiran pada gantungan kunci ini juga dibuat dengan detail layaknya barongan berukuran besar.
Gantungan kunci ini dijual dengan harga Rp 15.000 sampai Rp 100.000 per lusinnya, tergantung pada ukuran dan tingkat kesulitan dalam proses pembuatannya. Harga yang cukup terjangkau di kantong, bukan?
4. Dumbeg
Dumbeg menjadi salah satu jajanan pasar yang memiliki keunikan tersendiri. Makanan tradisional ini dibungkus dengan cara dililitkan menggunakan daun kelapa muda atau yang disebut janur, sehingga bentuknya mirip seperti terompet. Janur ini ketika proses memasak akan memberikan aroma khas yang harum pada dumbeg.
Dumbeg ini sudah menjadi kudapan yang melegenda sejak lama. Bahan-bahan utama yang digunakan untuk membuat dumbeg diantaranya tepung beras, garam, dan gula aren. Biasanya dumbeg ini juga diberi tambahan potongan kelapa muda atau nangka untuk menambah cita rasa jajanan tradisional tersebut.
Kudapan ini selalu akan selalu ada ketika acara tertentu, misalnya sedekah bumi yang diselenggarakan setahun sekali. Makanan ini memiliki cita rasa manis, sehingga banyak disukai oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
5. Tape Sugihan
Nama Sugihan ini berasal dari salah satu tempat yang ada di Blora. Pada dasarnya tape merupakan salah satu makanan tradisional yang mudah dijumpai di berbagai daerah di Indonesia. Akan tetapi, untuk cita rasa tape sugihan tidak kalah dengan tape di daerah lain.
Proses pembuatan tape sugihan tetap menggunakan bahan baku yang sama, yaitu singkong yang diolah melalui proses fermentasi. Selain singkong, beberapa produsen juga membuat tape menggunakan ketan. Cita rasa yang terdapat pada tape ketan ini juga tetap sama seperti tape singkong, yaitu asam dan manis.
Pembuatan tape di wilayah Sugihan ini menjadi aktivitas sehari-hari masyarakat setempat. Hal ini dikarenakan penghasilan singkong di tempat ini melimpah ruah, sehingga masyarakat berinisiatif untuk membuat olahan makanan berbahan dasar singkong ini.
Agar proses fermentasi dalam pembuatan tape sempurna dan menghasilkan aroma yang lezat, membutuhkan waktu kurang lebih 51 jam. Anda bisa mendapatkannya dengan harga Rp 3.000 sampai Rp 6.000 saja untuk setiap 10 bungkus tape.
6. Abon Lele
Terdapat berbagai bahan makanan yang dapat dijadikan abon, termasuk lele. Jika biasanya abon terbuat dari daging, Anda bisa mencoba kuliner abon yang satu ini.
Sebelum menjadi abon, terlebih dahulu daging lele dihaluskan, kemudian dikeringkan agar bisa awet dan tahan lama. Seperti abon sapi, rasa abon lele juga sangat gurih dan sangat cocok menjadi lauk makan bersama nasi hangat. Selain itu abon ini juga nikmat dijadikan camilan.
Untuk harganya, abon lele dipatok dengan harga yang jauh lebih terjangkau dibanding abon daging. Harga jual yang dipatok abon lele ini berkisar antara Rp 10.000 sampai Rp 20.000.
7. Gembol Jati
Gambol jati merupakan salah satu souvenir berbentuk meja, kursi, serta perabot rumah yang lainnya yang dibuat menggunakan kayu jati yang diukir dengan sangat indah dan menarik. Gembol Jati ini dapat dijumpai di wilayah Kecamatan Jepon.
Karena menggunakan bahan dasar kayu berkualitas, maka tidak heran jika harganya cukup mahal. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena pengrajin telah membuat mebel-mebel tersebut dengan kualitas yang tinggi.
8. Kaos Samin
Kata Samin terinspirasi dari Samin Surasentika, seorang tokoh pahlawan masa dahulu di Blora. Kaos ini menggunakan gambar tokoh tersebut pada bagian depan. Pakaian ini mempunyai nilai filosofi yang dalam. Warna hitam pada kaos ini menunjukkan adanya kesetaraan di antara manusia. Kekayaan, kepandaian, maupun yang lain bukanlah sebuah perbedaan.
Menggunakan kaos ini, diharapkan dapat mengenang kembali perjuangan tokoh Samin pada masa penjajahan Belanda, dimana beliau tidak menggunakan kekerasan. Pemerintah Kabupaten Blora bahkan mewajibkan ASN untuk mengenakan baju samin ini pada setiap hari Kamis pekan keempat.
9. Egg Roll
Sesuai dengan namanya, kue ini dibuat menggunakan bahan dasar telur. Kudapan ini mempunyai rasa yang renyah dan empuk. Anda dan keluarga dapat menikmatinya sambil minum kopi atau teh sembari bersantai di pagi atau sore hari.
Selain mempunyai rasa yang lezat, egg roll juga merupakan makanan yang bergizi, karena tidak menggunakan bahan pengawet. Oleh karena itu, kuliner ini tidak bisa bertahan terlalu lama. Sebaiknya Anda segera mengonsumsinya sesampainya di rumah.
Kudapan ini berasal dari Desa Cepu dan dijual mulai harga Rp 13.500 sampai Rp 20.000 setiap kotaknya. Harga yang cukup murah di kantong untuk sebuah kuliner yang lezat.
10. Batik Blora
Beberapa daerah di Indonesia, seperti Pekalongan, Solo, dan Yogyakarta mempunyai batik khas. Walaupun Blora merupakan kota kecil di Jawa Tengah, juga memiliki batik khas yang cantik. Kain ini mudah dijumpai di tempat ini. Batik ini memiliki harga yang bervariasi, tergantung pada bahan yang digunakan dan tingkat kesulitan pembuatan.
Batik Blora mempunyai ciri khas yang melekat yaitu warna yang diaplikasikan menggambarkan kearifan lokal yang ada di wilayah tersebut. Begitu pula pada corak yang digunakan yaitu barongan, tayub, dan pohon jati.
Dijadikannya barongan sebagai salah satu motif batik karena dapat merepresentasikan budaya daerah setempat, supaya lebih dikenal luas oleh masyarakat dari berbagai penjuru. Corak ini dibuat dengan menampakkan bagian depan barongan dengan menegaskan pada bagian ekspresi wajah dan garis mata.
Berbagai macam buah tangan yang telah disebutkan di atas dapat dijadikan alternatif pilihan untuk dibagikan kepada keluarga, saudara, tetangga, maupun teman-teman Anda. Anda tidak harus berkunjung ke Kota Blora untuk membeli oleh-oleh khas, walaupun Anda hanya melewatinya, tidak ada salahnya untuk mampir sejenak dan mencoba makanan-makanan yang yang unik dan enak.