Harga Tiket: Gratis, Jam Operasional: 07.30–16.00 WIB, Alamat: Jl. Dr. Ir. Soekarno, Manukaya, Kec. Tampaksiring, Kab. Gianyar, Bali; Map: Cek Lokasi |
Istana Tampaksiring adalah salah satu bukti bawa Indonesia kaya akan objek wisata alam dan sejarah. Dari satu lokasi, wisatawan mendapatkan dua hal penting selama liburan, yakni sejarah masa lalu dan juga keindahan alam sekitar. Objek wisata di Gianyar ini merupakan istana presiden pertama yang dibangun oleh Sukarno.
Dibangun diatas lahan seluas 1,2 hektare, istana ini memiliki gaya khas Bali dan nusantara secara umum. Di dalamnya terdapat banyak wisma sebagai tempat penginapan. Dari dulu hingga sekarang, fungsi utamanya adalah untuk menjamu tamu negara yang berkunjung di Indonesia dan sekaligus sebagai tempat istirahat presiden dan keluarganya.
Tetapi melihat antusias warga Indonesia yang suka dengan liburan, maka saat ini pun dijadikan salah satu objek wisata di Bali. Istana ini dibangun diatas ketinggian 700 mdpl, itulah yang menyebabkan kondisi alamnya sejuk dan dingin dengan curah hujan tingi. Atas dasar kondisi cuaca, istana yang dibangun pada tahun 1957 ini pun dipenuhi dengan pepohonan rindang di sekitarnya.
Daya Tarik yang Dimiliki Istana Tampaksiring
Bukan tanpa Istana Tampaksiring dijadikan salah satu objek wisata alternatif yang bebas dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah. Tentunya semua dilihat dari potensi wilayahnya dan bangunan yang ada sehingga memiliki daya tarik tersendiri.
1. Nilai Sejarah Istana Tampaksiring
Pada saat menjabat sebagai presiden, Ir. Soekarno menginginkan sebuah tempat istirahat yang nyaman dengan udara sejuk dan pemandangan indah. Setelah dilakukan beberapa kali survey, dipilihlah kawasan Gianyar sebagai tempatnya. Lokasinya yang masih di atas perbukitan memberikan cuaca sejuk dan menyegarkan dengan deretan pohon hijau nan cantik.
Istana Tampaksiring dibangun oleh anak bangsa dan R. M. Soedarsono sebagai arsiteknya. Pembangunannya tidak secara langsung, melainkan bertahap yang dimulai pada tahun 1957. Pembangunan tahap pertama menghasilkan dua wisma dengan masing-masing nama Wisma Merdeka dan Wisma Yudhistira.
Wisma Merdeka digunakan sebagai tempat tinggal presiden dan anggota keluarganya. Sedangkan Wisma Yudhistira digunakan sebagai tempat istirahat tamu kehormatan presiden. Genap pada tahun 1963, istana ini menambah dua bangunan berupa wisma yang diberi nama Wisma Negara dan Wisma Bima. Masing-masing berfungsi sebagai tempat penginapan tamu negara dan tempat istirahat pengawal presiden.
2. Sejarah Nama Tampaksiring
Nama Istana Tampaksiring sendiri ternyata memiliki sejarah panjang yang dipercaya warga setempat. Tampaksiring diambil dari dua kata, yakni Tampak yang berarti Telapak dan Siring yang berarti Miring. Dari legenda yang tertulis di daun lontar Usana Bali, dahulu ada seseorang yang sakti mandraguna. Beliau adalah seorang raja yang bernama Mayadenawa.
Sayangnya, kesaktiannya membawa kesombongan baginya dan menganggap dirinya sebagai dewa. Setiap pengawal dan pengikutnya disuruh menyembah Raja Mayadenawa layaknya ketika menyembah dewa. Mendengar berita ini, Batara Indra mengirimkan bala tentaranya untuk menangkap dan menghukumnya.
Rupanya sang raja tidak berani dengan bala tentara yang dikirimkan Batara Indra sehingga memaksanya harus berlari menuju hutan. Beliau sadar bahwa setiap langkahnya akan terlihat dan bisa diikuti tentara pemburu. Dengan akal cerdiknya, sang raja kemudian memiringkan telapak kakinya ketika berlari menyusuri hutan yang menjadi cikal bakal lokasi Istana Tampaksiring.
Namun usaha tersebut sia-sia karena tentara masih bisa mengikutinya hingga tertangkap. Dalam kondisi tertangkap dan sisa kesaktiannya, Raja Mayadenawa membuat mata air beracun yang berharap diminum oleh tentara pemburu. Batara Indra pun mencitakan mata air sebagai penawarnya yang hingga saat ini dikenal dengan Tirta Empul.
3. Unsur Budaya Bangunan
Dari luar pagar Istana Tampaksiring sudah terlihat bahwa bangunan yang luas dan megah ini mengadopsi arsitektur budaya lokal. Gapura sebagai gerbang utama dibuat dengan gaya khas Bali dengan ketinggian hampir 10 meter. Di halaman istana tampak bangunan dengan arsitektur Bali yang khas dengan ukiran batu paras.
Ruangan di Wisma Merdeka, dimana merupakan tempat istirahat utama presiden dan keluarga, terdapat patung khas Bali di sisi kanan dan kiri pintu masuk. Patung tersebut dibuat oleh seniman Bali dengan gaya khas relief yang masih terlihat tradisional. Sebagian besar bangunannya terbuka, tetapi sudah memenuhi standar keamanan tingkat tinggi.
4. Pemandangan Indah Alam Sekitar
Pemandangan alam di sekitar Istana Tampaksiring adalah daya tarik tambahan bagi wisatawan. Melalui jalan setapak, pengunjung seolah berjalan dengan payung alami sebagai pelindungnya. Bagaimana tidak, di jalanan ini tumbuh subur berbagai tanaman perdu yang mendinginkan jalan meskipun cuaca sedang terik.
Di samping jalan masuk terdapat lapangan dengan rumput tidak terlalu panjang dan hijau menyegarkan. Rerumputan di lokasi istana ini mengingatkan kita akan lapangan golf dengan warna hijau cerah. Terlihat beberapa lampu taman cantik yang pada malam hari digunakan sebagai penerangan utama.
5. Memiliki Banyak Bangunan Wisma
Muai sejak pembangunan pada tahun 1957 hingga sekarang, Istana Tampaksiring memiliki berbagai bangunan dengan gaya khas Bali. Ada empat wisma dengan fungsi masing-masing yang telah dijelaskan sebelumnya. Setiap wisma dibangun diatas lahan luas sehingga semakin terlihat kemegahannya.
Wisma Merdeka sendiri dibangun diatas lahan 1,2 hektare, dan Wisma Yudhistira 1,8 hektare. Untuk Wisma Negara dan Wisma Bima masing-masing memiliki luas lahan sebesar 1,4 hektare dan 2,3 hektare. Selain empat wisma tersebut, di komplek presiden ini juga ada bangunan pendopo yang biasanya digunakan sebagai tempat menggelar seni dan budaya khas Bali.
Alamat dan Rute Menuju Lokasi
Apabila anda pernah mengunjungi Pura Tirta Empul, maka seharusnya sudah mengetahui lokasi Istana Tampaksiring. Keduanya terletak tidak berjauhan dan bahkan bisa dilihat jelas keberadaannya ketika berada di salah satunya. Alamat lengkapnya berada di Desa Tampak Siring, Kecamatan Tampak Siring, Kabupaten Gianyar, Bali.
Jarak dari Bandara Ngurah Rai sekitar 40 kilometer dan membutuhkan waktu tempuh selama 1 jam 15 menit. Meskipun berada di perbukitan, namun lokasinya mudah diakses dengan jalan yang sangat baik dan luas. Gunakan Google Maps sebagai petunjuk arah, atau bisa langsung tanya kepada warga sekitar setelah mengikuti rambu jalan menuju lokasi.
Harga Tiket Masuk Objek Wisata
Anggap saja anda tertarik ingin mengunjungi Istana Tampaksiring, tetapi khawatir akan tiket masuknya. Sebagai informasi, objek wisata sejarah ini tidak memungut biaya apapun selama anda berkunjung. Tetapi, pastikan anda menghubungi pihak terkait atau mencari informasi sebelum berkunjung.
Hal tersebut dilakukan karena istana megah ini tidak dibuka setiap hari. Selain itu, lokasinya akan ditutup ketika ada tamu negara yang berkunjung dan memanfaatkannya sebagai tempat penginapan. Biasanya, wisatawan yang mengunjungi istana presiden pertama RI ini juga menyempatkan diri mengunjungi Pura Tirta Empul.
Aktivitas yang Menarik Dilakukan di Istana Tampaksiring
Istana Tampaksiring cocok dijadikan sebagai objek wisata alam, sejarah, maupun keluarga. Bukan tanpa alasan, banyak aktivitas seru ketika anda datang bersama rombongan keluarga, berikut beberapa diantaranya!
1. Menikmati Keindahan Alam Istana Tampaksiring
Kegiatan yang pertama kali dapat dilakukan yakni dengan menikmati pemandangan alam di sekitar lokasi. Pohon hijau yang tumbuh subur merupakan pemandangan utama yang didapatkan. Taman dengan rumput hijau membentang pun terlihat indah dan cantik. Tanaman hias sengaja ditanam ditepi jalan untuk mempercantik pesonanya.
Belum lagi adanya berbagai bangunan dan hiasan patung khas Bali dengan ukiran penuh arti. Ada juga patung penari Bali dengan gaun yang terbuat dari uang logam. Keindahan alam di sekitar Istana Tampaksiring memang sengaja dibuat karena merupakan tujuan utama yang diharapkan presiden Sukarno.
2. Berkeliling Lokasi Istana
Pastinya anda ingin mengetahui apa saja isi di dalam wisma bukan? Maka sudah sewajarnya jika aktivitas yang dianggap menarik berikutnya yaitu berkeliling lokasi. Sebenarnya tidak sembarang orang bisa mengunjunginya, hanya mereka yang sudah mendapatkan izin dan melalui proses pemeriksaan yang ketat.
Meski demikian, tetap saja mereka diperbolehkan masuk di hari-hari tertentu, terutama ketika tidak ada tamu yang menginap. Untuk aktivitas ini akan ada pemandu yang menemani setiap perjalanan touring. Cukup menarik, karena anda bisa melihat lebih detail mengenai arsitektur bangunan dan ruangan yang ada di dalamnya.
3. Memberi Makan Kijang Peliharaan
Di dalam Istana Tampaksiring, tepatnya berada di salah satu taman di dekat pintu masuk, terdapat hewan kijang yang lucu dan menggemaskan. Semua hewan ini jinak dan aman ketika di dekati. Bahkan sesekali mereka yang mendekati pengunjung untuk meminta makan. Anda pun bebas memberinya makan dengan memetik dedaunan yang ada di sekitar lokasi.
Ada dua jenis kijang yang dipelihara di tempat wisata alam dan sejarah ini, yakni Kijang Totol dan Kijang Bawean. Keduanya didatangkan dari Istana Bogor dan saat ini jumlahnya semakin banyak. Terhitung ratusan kijang dari dua jenis tersebut yang tersebar di beberapa lokasi yang berbeda.
4. Melihat Pertunjukan Seni
Sebelumnya dikatakan bahwa ada bangunan lain yang terdapat di Istana Tampaksiring. Bangunan yang dimaksud adalah pendopo atau Balai Wantilan. Dibuat dengan arsitektur Bali, pendopo ini digunakan sebagai tempat peruntukan seni dan budaya khas Bali. Bangunannya unik, yakni atapnya terbuat dari ilalang dan batang pohon kelapa berukir sebagai tiangnya.
Sayangnya, tidak setiap hari wisatawan mendapatkan pertunjukan seni gratis. Hanya pada saat tertentu ketika ada tamu negara yang berkunjung. Pagelaran ini memang ditujukan sebagai hiburan bagi mereka dan sekaligus memperkenalkan seni dan budaya khas Indonesia, khususnya Bali.
5. Piknik Santai Bersama Keluarga
Piknik asyik bersama keluarga selama di Istana Tampaksiring juga menarik dilakukan. Bersantai sambil menikmati pemandangan alam semakin menarik karena udara sekitar begitu menyegarkan. Tidak perlu membawa tikar, karena hal itu pastinya dilarang. Cukup duduk santai di sekitar taman dan di samping jalan setapak sepertinya cukup seru.
Fasilitas yang Tersedia di Kawasan Wisata
Dalam hal fasilitas memang tidak terlalu lengkap karena sejatinya bukanlah sebuah objek wisata murni. Hanya fasilitas standar saja yang anda temukan di Istana Tampaksiring, seperti toilet, tempat parkir, dan rumah ibadah berupa Pura Tirta Empul.
Dikarenakan untuk mengenalkan sejarah, maka fasilitas lain yang disediakan adalah pemandu wisata. Untuk fasilitas lain justru tergolong mewah, misalnya gedung konferensi dan gedung resepsi.
Objek wisata kali ini tidak pernah habis dibahas, mulai dari pesonanya, arsitektur bangunan khas, hingga nilai sejarahnya. Istana ini bukanlah satu-satunya istana presiden yang ada di Indonesia. Hingga saat ini ada enam istana dengan fungsi yang sama. Tetapi Istana Tampaksiring cukup menarik perhatian dan layak menjadi daftar kunjungan wisata berikutnya.