Tidak sulit menemukan makanan khas Wonogiri yang enak dan lezat, karena daerah tersebut mempunyai puluhan kuliner dengan berbagai citarasa. Pada umumnya, makanan yang ditemui kebanyakan dari makanan pokok yang mengenyangkan. Namun tetap ada makanan dari jenis oleh-oleh atau makan ringan yang cocok dinikmati sambil bersantai.
Wonogiri merupakan salah satu kabupaten yang ada di Jawa Tengah dengan destinasi wisata lumayan lengkap. Salah satu yang tidak pernah sepi adalah Waduk Gajah Mungkur. Tentu ada lokasi wisata lain yang juga ramai dan bisa dijadikan tempat tujuan utama berlibur. Satu hal yang penting adalah wisata kuliner ketika anda mengunjungi objek wisata di Wonogiri.
1. Wader Goreng Wonogiri
Wader goreng menjadi makanan khas pertama yang wajib anda nikmati kelezatan nya. Wader adalah salah satu jenis ikan yang biasanya hidup di sungai atau perairan tawar lainnya. Makanan ini mudah ditemui ketika anda mengunjungi Waduk Gajah Mungkur karena biasanya ikan didapat di waduk tersebut.
Pengolahan kuliner ini tergolong sederhana, namun tetap mampu memanjakan lidah. Ikan wader dimasak dengan cara digoreng, seperti namanya. Sebelum digoreng, ikan terlebih dahulu dibumbui dan dibalut dengan adonan tepung beras. Bahan tersebutlah yang menjadikan teksturnya renyah diluar.
Dalam penyajiannya, makanan khas Wonogiri ini dilengkapi dengan sambal pedas dan lalapan. Menikmatinya bersama nasi hangat lebih direkomendasikan, apalagi ketika cuaca dingin. Harganya tidak terlalu mahal, bahkan bisa dikatakan murah karena harga ikan wader sendiri masih terjangkau.
2. Sambal Cabuk
Meskipun terdapat nama sambal, namun jenis kuliner ini tidaklah berasa pedas. Bahkan hanya ada sedikit cabai dalam proses pembuatannya. Sambal Cabuk juga dikenal sebagai Cabuk, jadi jangan heran ketika ada seseorang yang menyebutnya demikian. Termasuk dari jenis kudapan, Cabuk terbuat dari biji wijen yang dimasak dengan cara di sangrai.
Bahan lain yang digunakan tergolong unik, yakni merang padi yang dicampurkan dengan adonan wijen. Meskipun tidak umum, namun ternyata perpaduan keduanya memberikan sensasi rasa yang unik dan nikmat. Untuk mendapatkan variasi rasa, Sambal Cabuk dilengkapi dengan pendukung lainnya.
Adapun bahan yang dimaksud diantaranya gula jawa, kemangi, garam, dan sedikit cabai. Kuliner ini semakin memberikan rasa sedap ketika dimasak dengan cara dibakar. Apalagi jika dalam proses pembakaran tersebut, sebelumnya dibungkus dengan daun pisang. Saat ini lumayan sulit menemukan Cabuk karena mungkin bahannya tergolong langka.
3. Emping Khas Wonogiri
Bukan hanya makanan berat yang layak dinikmati ketika bertandang ke Wonogiri. Ada juga dari makanan ringan yang dikenal dengan Emping. Tentu banyak yang tidak asing dengan jenis camilan ini karena banyak pula ditemui di tempat lain. Ada sedikit perbedaan dari istilah Emping, dimana kalau ditempat lain pasti menggunakan melinjo sebagai bahan utamanya.
Tidak demikian ketika anda datang di Kota Gaplek ini, karena emping bisa terbuat dari tepung yang mengandung pati. Meski demikian, tetap saja banyak ditemui bahan baku dari biji melinjo. Camilan khas Wonogiri ini nikmat disantap sebagai apa saja, baik sebagai pengganti nasi atau hanya kudapan menemani waktu santai.
4. Sego Tiwul
Bukan tanpa alasan kenapa Wonogiri mendapatkan julukan Kota Gaplek. Daerah ini dikenal sebagai salah satu penghasil singkong terbesar di Indonesia. Perlu diketahui, Gaplek adalah nama lain dari singkong jika di Wonogiri. Sego Tiwul adalah makanan yang terbuat dari bahan baku singkong tersebut.
Makanan khas Wonogiri ini harganya sangat murah, namun rasanya tetap nikmat. Membuat Sego Tiwul tidaklah sulit, singkong hanya diparut hingga lembut dan ditambahkan sedikit garam dan gula. Dalam penyajiannya, makanan sebagai pengganti nasi ini diberi taburan parutan kelapa untuk mendapatkan rasa gurih.
Ada juga pejalan yang melengkapinya dengan jenis ikan laut, terutama ikan asin. Apapun tambahan bahan pendukungnya, nasi Tiwul tetap memberikan rasa sedap ketika dinikmati di pagi hari sebagai sarapan. Menemukan jenis kuliner ini sangat mudah, silahkan datang ke pasar tradisional di seluruh kawasan Wonogiri.
5. Pindang Kambing
Jika pada umumnya olahan pindang menggunakan ikan laut atau telur, lain hanya jika kamu di Wonogiri. Sesuai namanya, Pindang Kambing menggunakan bahan utama berupa kambing. Bagian kambing yang sering diolah menjadi masakan ini adalah kikil dan jeroan. Hampir tidak ada daging utuh dalam proses pembuatannya.
Selain bahan kambing, kuliner yang biasanya disantap dengan nasi atau lontong ini diberi tambahan tepung singkong. Kemudian dibungkus dengan daun jati dan dimasak dengan cara dikukus. Aromanya langsung terasa seketika anda membuka pembungkusnya. Apalagi jika anda menyantap nya, tidak terbayang bagaimana kenikmatannya.
6. Jangan Lombok Ijo
Makanan khas Wonogiri berikutnya adalah Jangan Lombok Ijo yang termasuk kategori sayuran. Bagi yang bukan berasal dari Jawa mugkin sedikit bingung mengenai nama tersebut. Dalam bahasa warga lokal, Jangan berarti sayur, Lombok maksudnya cabai, dan Ijo berarti hijau. Jadi jika digabungkan, kuliner ini memiliki nama lain sayur cabai hijau.
Hampir mirip dengan lodeh sebenarnya, karena kuah sayur yang digunakan terbuat dari bahan santan. Namun kali ini dibuat sedikit lebih encer dengan bahan pelengkap lainnya. Bahan tersebut diantaranya, tomat, taoge, dan bawang putih yang diiris tipis. Sebagai tambahan lauk, Jangan Lombok Ijo dilengkapi dengan tempe yang direbus bersama proses pembuatannya.
7. Kacang Mete Wonogiri
Sudah mempunyai ide untuk oleh-oleh khas Wonogiri? Jika belum, silahkan membawa pulang kacang mete sebagai buah tangan. Kemungkinan anda berpikir bahwa tidak ada yang spesial dari camilan ini karena banyak ditemui di tempat lain. Bahkan hampir di seluruh wilayah Indonesia terdapat jenis kacang yang merupakan biji dari jambu monyet ini.
Namun jangan salah, rasa gurih yang didapatkan tidak alah dengan ditempat lain meskipun harganya termasuk lebih murah. Wonogiri termasuk penghasil kacang mete terbesar di Jawa Tengah, jadi jangan heran jika harganya masih dibawah rata-rata. Anda bisa membeli kacang yang bisanya dijadikan campuran cokelat ini dalam bentuk mentah atau sudah siap disantap.
8. Besengek Tempe Khas Wonogiri
Sebagian besar makanan khas Wonogiri harganya murah karena bahan yang digunakan sederhana. Selain nasi tiwul dan sambal cabuk, besengek termasuk salah satunya dengan harga terjangkau. Kuliner ini terbuat dari bahan utama berupa tempe, sesuai namanya. Meski demikian, Besengek bisa menggunakan bahan lain sesuai selera.
Untuk kali ini, tempe yang digunakan bukanlah tempe biasa, namun dari tempe petai cina atau yang dikenal dengan tempe melanding. Tempe Besengek diolah dengan berbagai rempah untuk mendapatkan sensasi rasa semakin sedap. Pada umumnya, kuliner nikmat ini disajikan dengan berbagai bahan pendukung, seperti emping melinjo, petai, dan cabai hijau.
9. Brem Wonogiri
Dari kuliner yang membuat kenyang, kita beralih ke oleh-oleh khas Wonogiri. Pastinya banyak yang tidak asing dengan Brem. Makanan ringan ini juga ditemui ditempat lain, seperti Bali atau Madiun. Masing-masing daerah memiliki ciri khas, termasuk Brem Wonogiri. Ciri khas yang pertama bisa dilihat dari bentuknya yang cenderung bulat.
Selain itu, rasanya tidak terlalu asam jika dibandingkan ditempat lain. Warnanya pun demikian, lebih banyak yang ditemui putih dari pada kuning. Dalam hal tekstur, Brem dari Wonogiri lebih keras. Untuk bahan utama dan proses pembuatnya tetap sama, yakni terbuat dari fermentasi ketan.
10. Tahu Wonogiri
Tahu menjadi makanan yang merakyat dengan harga murah meriah selain tempe. Masing-masing daerah memiliki jenis tahu tersendiri, misalkan tahu Jombang, tahu Sumedang, atau tahu Kediri. Begitu juga di Wonogiri yang memiliki jajanan khas dengan tekstur empuk tersebut.
Dalam hal bentuk tidak jauh berbeda dengan tahu Sumedang dengan bentuk khas kotak. Namun dari segi warna cukup berbeda karena makanan khas Wonogiri ini warnanya kecokelatan, bukan kekuningan. Soal rasa, keduanya memiliki keunggulan masing-masing. Sebut saja tahu Wonogiri dengan rasa gurih dan tekstur sedikit renyah di luarnya.
11. Geti Wijen
Makanan terakhir dari jenis camilan yang cocok digunakan sebagai oleh-oleh, Geti Wijen namanya. Sebenarnya, Geti diadopsi dari makanan khas Tulungagung yang saat ini mudah ditemui di Wonogiri. Memang beralasan, karena camilan ini memiliki rasa unik dari bahan utama dan campuran bahan pendukungnya. Hal inilah yang menjadikan banyak wisatawan yang mengincar nya ketik datang ke Wonogiri.
Sesuai namanya, bahan utama untuk membuat Geti adalah biji wijen. Untuk bahan pelengkapnya menggunakan gula jawa dan jahe. Dari semua bahan tersebut, ada beberapa rasa yang dihasilkan dari jajanan tradisional ini. Rasa manis didapat dari penggunaan gula jawa, rasa gurih dari biji wijen, kemudian rasa sedikit pedas dari penggunaan jahe. Tidak terlalu pedas sebenarnya, namun mengarah ke rasa hangat pada tubuh.
Dari daftar makanan khas Wonogiri yang disebutkan diatas, sudahkah anda merasakan beberapa diantaranya? Atau bahkan mungkin belum ada sama sekali? Maka sudah sepantasnya jika anda merencanakan liburan dan segera mengunjunginya. Meskipun bukan dengan tujuan utama wisata kuliner, namun tetap jangan melupakan berburu masakan di sana.